Jumat, 26 Mei 2017

PERBEDAAN ANGLO AMERICAN CATALOGING RULES DENGAN RESOURCES DESCRIPTION AND ACCESS




TUGAS KLASIFIKASI SEDERHANA DAN PRAKTEK
( PERBEDAAN ANGLO AMERICAN CATALOGING RULES DENGAN RESOURCES DESCRIPTION AND ACCESS )
Oleh :
Sayu Putu Sri Artasari ( 1612311008 )

Abstrak
Tujuan dari tulisan ini adalah untuk menganalisis bagaimana perbedaan antara  AACR dengan RDA, yang dimana AACR dan RDA sangat berperan penting dalam dunia perpustakaan maupun teknologi informasi. Dan dari keduanya tersebut masing-masing memiliki ciri khas tersendiri sehingga digunakan diseluruh penjuru dunia. Sebagai mahasiswa ilmu Perpustakaan akan sangat baik jika mampu mengetahui dan memahami perbedaan tentang AACR dan RDA. Dalam menganalisa ini, akan menggunakan sumber dari internet baik berupa jurnal maupun materi lainnya.

Kata kunci : Katalog, AACR, RDA.

Latar Belakang

Dalam dunia perpustakaan pengatalogan merupakan kegiatan yang sangat penting yang harus ada dalam perpustakaan. Pengatalogan ini sangat penting karena memiliki tujuan untuk mempercepat pustakawan dan pengguna perpustakaan dalam mencari referensi ataupun koleksi-koleksi yang ada diperpustakaan.
Katalog adalah alat telusur yang disediakan oleh perpustakaan. Katalog bisa disusun berdasarkan alfabetis nama pengarang, judul, nama penerbit dan lain-lain. Katalog juga merupakan presentasi ciri-ciri dari sebuah bahan pustaka atau dokumen (misalnya: judul, pengarang, deskripsi fisik, subjek) koleksi perpustakaan yang merupakan wakil ringkas bahan pustaka tersebut disusun secara sistematis.
Begitu banyaknya koleksi yang ada diperpustakaan membuat para pustakawan harus lebih pintar dalam mensiasati ataupun menciptakan sebuah program yang dapat membantu kegiatan pengatalogan agar lebih cepat dan tepat. Sehingga teciptalah AACR atau Anglo American Cataloging Rules yang merupakan pedoman pengatalogan dunia perpustakaan yang dirumuskan pada tahun 1967. Pedoman katolog AACR itu disesuaikan dengan berbagai amandemen dengan tujuan penyempurnaan katalog. AACR hampir digunakan oleh seluruh perpustakaan di seluruh dunia. AACR ini menjadi pedoman pengatalogan dari jenis koleksi tercetak maupun audiovisual.
Namun seiring berkembangnya teknologi, AACR ini semakin mengalami kemunduran yang membuat terciptalah pedoman pengatalogan baru yang lebih ringkas dan mampu mencakup semua. Pedoman tersebut tidak lain adalah RDA atau Resouces Description and Access yang merupakan pedoman pengatalogan yang dirumuskan untuk menggantikan AACR yang tidak mampu menampung perkembangan dunia informasi.
Karena sangat berpengaruhnya AACR dan RDA di dunia perpustakaan maupun dalam informasi, maka perlunya analisis apa pengertian dari AACR dan RDA, dan bagaimana perbedaan dari keduanya agar nanti tidak terjadi kesalahan dalam pemahamannya.



Katalog
Katalog adalah alat telusur yang disediakan oleh perpustakaan. Katalog bisa disusun berdasarkan alfabetis nama pengarang, judul, nama penerbit dan lain-lain. Katalog juga merupakan presentasi ciri-ciri dari sebuah bahan pustaka atau dokumen (misalnya: judul, pengarang, deskripsi fisik, subjek) koleksi perpustakaan yang merupakan wakil ringkas bahan pustaka tersebut yang disusun secara sistematis.
Katalog juga merupakan istilah yang berasal dari bahasa latin “catalogus” yang mempunyai arti daftar barang atau daftar benda yang disusun untuk tujuan tertentu. Sedangkan katalog berdasarkan ilmu perpustakaan berarti daftar berbagai jenis koleksi perpustakaan, seperti buku, serial, rekaman suara, rekaman video, sumber elektronik, dll. yang disusun menurut standar tertentu. (Perpustakaan RI, 2003)
Sesuai perkembangan perpustakaan, ada beberapa bentuk katalog, yaitu
  1. katalog buku,
  2. katalog berkas, merupakan katalog kumpulan kertas,
  3. katalog kartu, yaitu kartu katalog berukuran 7,5 cm x 12,5 cm kemudian kartu katalog dijajarkan dalam laci katalog,
  4. katalog komputer (Online Public Access Catalog), yaitu katalog terbacakan komputer.
katalog sangat penting dan harus ada di perpustakaan. Katalog merupakan wakil dari suatu karya yang ada diperpustakaan atau sebagainya. Katalog dapat membantu pustakawan dan pemustakanya dalam mencari koleksi yang diingkan dengan cepat dan tepat.

Dalam katalog, terdapat pedoman peraturan yang di rumuskan secara intenasional. Sehingga dalam katalog tidak sembarangan dalam pembuatannya. Pedoman pembuatan katalog ini yang akan dibahas, yaitu :

1.    Anglo American Cataloging Rules ( AACR )

AACR merupakan pedoman pengatalogan yang hadir dalam dunia perpustakaan pada tahun 1967. Pedoman katolog itu disesuaikan dengan berbagai amandemen dengan tujuan penyempurnaan katalog. AACR mempedomani pengatalogan dari jenis bahan pustaka konvensional (koleksi tercetak dan audiovisual).
Struktur AACR dibagi menjadi 2 bagian terdiri dari 26 bab dan ditambah dengan apendik A s.d. E, Indeks. Bagian pertama mengenai deskripsi terdiri dari bab 1 sampai dengan 13 bab. Sedangkan bagian kedua mengenai titik akses terdiri dari bab 21 sampai dengan bab 26.
Bagian pertama, Bab 1 “Peraturan umum deskripsi” dapat diterapkan untuk semua jenis bahan perpustakaan yang terdapat pada bab 2 sampai dengan bab 12. Peraturan pada bagian pertama ini didasarkan atas kerangka umum untuk deskripsi bahan perpustakaan: International Standard Bibliographic Description (General) = ISBD (G). Sedangkan untuk peraturan yang lebih rinci diatur pada masing-masing jenis bahan perpustakaan.
Karena peraturan berdasarkan kerangka umum tersebut, maka penomoran peraturan pun mengandung unsur mnemorik. Artinya, mudah diingat. Penomoran peraturan sebagai berikut:
No. Bab + No. Daerah + Kode Unsur + No Perincian.

Misalnya bila ada penomoran sebagai berikut: 3.1 maka peraturan ini untuk daerah judul dan pernyataan tanggung jawab pada bahan bahan kartografi. Angka 3 menunjukkan bab 3 (bahan kartografi) dan angka 1 menunjukkan (judul dan pernyataan tanggung jawab). Penomoran ini sangat mudah diingat.
Penggunaan GMD (General Material Designation) merupakan pernyataan tentang bahan umum yang ditulis setelah judul sebenarnya dengan penggunaan tanda kurung siku setelah judul sebenarnya [ ].
Namun, seiring dengan perkembangan informasi global, pedoman katalog AACR tidak mampu mendukung lagi. Hal ini disebabkan oleh berbagai kekurangan, seperti ketidakmampuan AACR menampung informasi (jenis bahan pustaka digital) yang berkembang di masa kini oleh perkembangan perpustakaan dan informasi.
Kekurangan tersebut mendorong organisasi perpustakaan, yakni International Federation Library Asosiasion (IFLA), American Library Asosiasion (ALA) , British Library, dan Library of Congress untuk merancang pedoman pengatalogan baru. Pedoman pengatalogan baru itu disebut dengan RDA (Resources Description and Access).
2.    Resources Description and Access
RDA merupakan pedoman pengatalogan yang dirumuskan untuk menggantikan AACR yang tidak mampu menampung perkembangan dunia informasi. RDA dapat menampung semua jenis bahan pustaka baik itu dalam jenis tercetak maupun digital. RDA berkonsep pada Functional Requirement Bibliographic Record (FRBR) yang memilki empat konsep dalam mengindentifikasi bahan informasi, yaitu work, relationship, expression, dan item.
RDA diterbitkan pada tahun 2010 oleh The American Library Association (ISBN: 978-0-8389-1093-1), The Canadian Library Association (ISBN: 978-0-88802-335-3) dan Clip: Chartered Institute of Library and Information Professionals (ISBN: 978-185604-749-4). RDA versi cetak terdiri dari RDA : Resources Desciption and Access (1096 halaman.) dan RDA element set view : part 1 Attributes (1288 halaman.) dan part 2 Relationship (384 halaman.).
Susunan RDA terdiri dari tiga bagian utama, 10 seksi, 37 bab ditambah beberapa lampiran (untuk penggunaan huruf kapital, singkatan, kata sandang, penyajian data deskriptif dan data pengendalian titik temu), daftar istilah, dan index. Ketebalan buku RDA berjumlah 2768 halaman. Ketiga bagian utama adalah sebagai berikut:
Bagian I – Resource Description (termasuk sasaran fungsional dan prinsip-prinsip deskripsi sumber informasi) terdiri dari seksi 1 s.d. 4,
Bagian II – Relationships atau hubungan (petunjuk umum tentang hubungan-hubungan, termasuk individu, keluarga, badan korporasi, yang punya relationship dengan sumber; sitasi untuk karya berhubungan, dan petunjuk khusus untuk beberapa jenis karya tertentu) terdiri dari seksi 5 s.d 10
Bagian III – Access Point Control (merumuskan titik akses atau titik temu dan mencatat data yang digunakan dalam pengendalian titik temu) merupakan RDA Appendices.
Perbedaan AACR dan RDA
Prinsip dasar dari peraturan pengatalogan yang tertuang pada RDA adalah pengatalogan untuk sumber-sumber digital yang belum termuat didalam AACR, RDA juga dapat diterapkan dengan menggunakan standar metadata seperti MARC, MODS, perbedaan lainnya cara penulisan pada daerah deskripsi bibliofrafis sehingga pungtuasi ISBD tidak akan menjadi wajib lagi seperti halnya dengan AACR, tetapi menjadi pilihan dengan petunjuk aplikasinya di salah satu lampiran RDA. RDA diterbitkan oleh The American Library Association (ISBN: 978-0-8389-1093-1), The Canadian Library Association (ISBN: 978-0-88802-335-3) dan Clip: Chartered Institute of Library and Information Professionals (ISBN: 978-185604-749-4). RDA versi cetak terdiri dari RDA : Resources Desciption and Access (1096 hlm.) dan RDA element set view : part 1 Attributes (1288 hlm.) dan part 2 Relationship (384 hlm.). Susunan RDA terdiri dari Pendahuluan, 10 bagian yang dibagi dalam 37 bab, Apendiks. Berikut beberapa perbedaan antara AACR2 dan RDA:
 

Dikutip pada : majalah Perpustakaan Nasional RI

Kesimpulan
AACR dan RDA ini memiliki fungsi yang sama namun dari keduanya RDA memiliki manfaat yang lebih besar, dimana RDA cakupannya lebih luas, sehingga para perpustakaan di dunia beralih dari AACR ke RDA yang dianggap lebih ringkas dan mampu mencakup lebih luas.

 

Bibliography

RI, P. N. (2003). Perubahan Dari AACR2 ke RDA : perbandingan dengan format MARC 21. http://www.perpusnas.go.id/magazine/perubahan-dari-aacr2-ke-rdaperbandingan-dengan-format-marc-21/.
Rozi, F., & Ardoni. (2012). Analisis Perbedaan AACR2 dan RDA. Jurnal Ilmu Informasi Perpustakaan dan Kearsipan Vol. 1, No. 1, September2012, Seri C , http://duniaperpustakaan.com/analisis-perbedaan-aacr2-dan-rda/.


Tidak ada komentar:

Posting Komentar